Indonesia mencatatkan 4,41 juta kelahiran pada 2022, menjadikannya pasar potensial untuk produk popok sekali pakai. Pasar ini diperkirakan akan berkembang pesat, dari $1,75 miliar pada 2021 menjadi $3,66 miliar pada 2026.
Tantangan Penetrasi Pasar Popok Bayi
Meskipun besar, penetrasi produk popok bayi di Indonesia masih rendah, hanya 20% dari total produk kebersihan sekali pakai, jauh dibandingkan dengan produk kebersihan perempuan yang mencapai 70%. Untuk menjangkau pasar menengah ke bawah, produsen lokal menyediakan popok dalam kemasan satuan.
Perubahan Perilaku Konsumen
Dengan berkembangnya kelas menengah, konsumen kini lebih memilih produk yang mengutamakan kebersihan dan kenyamanan. Ini menciptakan peluang bagi produsen untuk memenuhi kebutuhan orang tua baru yang mencari kualitas terbaik untuk anak mereka.
Keuntungan Popok Sekali Pakai
Popok sekali pakai memberikan kenyamanan lebih dibandingkan popok kain, yang membutuhkan penggantian lebih sering. Ini mengurangi gangguan tidur bagi anak dan orang tua.
Popok Sekali Pakai Mencegah Ruam
Popok sekali pakai kini dilengkapi dengan Super Absorbent Polymers (SAP) yang efektif menyerap kelembapan, mencegah ruam popok yang sering terjadi akibat kelembapan berlebih. SAP dapat menyerap hingga 418 liter air per kilogram.
Tren Penggunaan SAP dalam Popok
SAP kini mendominasi lebih dari 64% pasar produk kebersihan pribadi. Pasar SAP diperkirakan akan tumbuh 6,4% per tahun dari 2023 hingga 2030.
Peluang Inovasi di Pasar yang Berkembang
Perubahan perilaku konsumen membuka peluang bagi produsen untuk berinovasi dan memimpin pasar. Temukan solusi terbaik dengan klik di sini.