Sejak diumumkannya kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada Maret 2020, pandemi ini telah mengubah jalur kehidupan kita secara signifikan. Tidak hanya cara hidup yang berubah, tetapi juga gaya hidup kita yang kini lebih berfokus pada kesehatan. Sebuah survei melaporkan bahwa masyarakat Indonesia kini menganggap kesehatan dan kebersihan sebagai faktor penting dalam membeli kebutuhan rumah tangga, seperti makanan dan perlengkapan mandi. 

Sebelum pandemi, hanya 49,8% masyarakat Indonesia yang menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dengan benar, meskipun pengetahuan akan teknik yang tepat cukup tinggi. Minimnya fasilitas yang memadai, baik di tempat umum maupun rumah tangga, turut berkontribusi terhadap rendahnya kebiasaan mencuci tangan. 

Pada awal pandemi, produk kebersihan mengalami lonjakan penjualan akibat fenomena ‘panic buying’. Sebulan setelah pandemi dimulai, penjualan hand sanitizer mencatatkan peningkatan tertinggi di antara produk kebersihan lainnya dengan kenaikan sebesar 531%. Handwash menyusul dengan peningkatan 304%, dan tisu basah dengan kenaikan 227%. Kondisi ini menyebabkan kelangkaan produk kebersihan dan kenaikan harga. 

Selain produk kebersihan, penjualan produk kesehatan seperti vitamin juga melonjak hingga 210%. Pada akhir 2020, nilai pasar produk kebersihan di Indonesia mencapai USD 800 juta. 

Tingkat Kesadaran Kesehatan Pasca-Pandemi di Indonesia 

Meskipun pandemi dinyatakan sebagai endemi pada Desember 2022, produk kesehatan dan kebersihan tetap menjadi lima besar prioritas pengeluaran konsumen Indonesia. Sebanyak 51% konsumen di perkotaan kini lebih sadar akan kesehatan; mereka lebih memperhatikan kualitas hidup. Beberapa faktor penting yang mereka fokuskan adalah kesehatan mental, kesejahteraan, kesehatan fisik, dan pola makan. 

Hal ini terlihat dari nilai pasar produk kebersihan, khususnya kebersihan tangan, yang diproyeksikan tumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 8% dari tahun 2021 hingga 2025. Namun, pergeseran prioritas konsumen ke kebutuhan pokok juga meningkatkan sensitivitas terhadap harga. Hal ini menjadi tantangan bagi produsen dalam memperoleh dan mempertahankan konsumennya. Satu-satunya cara untuk mengatasi situasi ini adalah dengan beradaptasi. 

Dengan adanya ancaman kenaikan harga dan inflasi, konsumen kini lebih memilih untuk berinvestasi pada produk perawatan pribadi berkualitas. Sementara itu, untuk produk seperti vitamin, suplemen, dan obat bebas, mereka cenderung beralih ke merek lain untuk menyesuaikan anggaran. 

Di Bahtera Adi Jaya, selaku distributor bahan kimia terpercaya, kami memahami pentingnya menjaga kualitas tanpa mengorbankan efektivitas. Untuk produk kebersihan seperti sabun, misalnya, penambahan Preventol CMK dapat membantu meningkatkan daya tahan produk terhadap bakteri, dengan keunggulan yang tetap optimal meskipun dalam kondisi air yang bervariasi. Formulasi yang menggunakan Preventol CMK tetap efektif, baik pada produk berbasis sabun maupun berbasis air. 

Setelah melewati periode penuh tantangan selama pandemi, kini saatnya kita menata ulang prioritas untuk hidup yang lebih sehat di era pasca-pandemi. Bahtera Adi Jaya dengan sepenuh hati mendukung perjalanan ini, berfokus pada solusi yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang solusi yang kami tawarkan.