Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk perikanan, budidaya udang berkembang menjadi sektor bisnis global yang menguntungkan. Sektor ini memainkan peran penting dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah. Namun, meskipun prospeknya menjanjikan, petambak udang harus menghadapi berbagai tantangan yang dapat memengaruhi kesuksesan mereka secara signifikan.

Ancaman biologis seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV) menjadi risiko yang terus mengintai. Oleh karena itu, diperlukan langkah pencegahan penyakit secara proaktif untuk melindungi populasi udang. Pendekatan strategis dengan solusi efektif dalam menghadapi tantangan lingkungan dan biologis sangat penting. Hal ini memastikan kesehatan dan keberlanjutan budidaya udang dalam jangka panjang.

White Spot Syndrome Virus (WSSV)

Di antara berbagai tantangan biologis yang dihadapi oleh petambak udang, White Spot Syndrome Virus (WSSV) menjadi ancaman paling serius. Virus yang sangat menular ini dapat menyebar dengan cepat di antara populasi udang, menyebabkan kematian massal dan kerugian ekonomi yang signifikan. WSSV menghadirkan risiko besar karena:

  • Tingkat Kematian yang Tinggi: WSSV dapat menyebabkan tingkat kematian melebihi 80% dalam hitungan hari setelah infeksi, sehingga menyebabkan hilangnya stok secara besar-besaran.
  • Rentang Inang yang Luas: Virus ini menginfeksi berbagai spesies udang, sehingga sulit untuk mengendalikan wabah setelah terjadi.
  • Persistensi Lingkungan: WSSV dapat tetap aktif dalam sedimen tambak untuk jangka waktu yang lama, sehingga berisiko menimbulkan infeksi pada siklus budidaya berikutnya.

Membangun Sistem Biosekuriti pada Budidaya Udang

Untuk meminimalkan dampak dari ancaman tersebut dan memastikan keberlanjutan budidaya udang dalam jangka panjang, diperlukan langkah biosekuriti yang kuat. Berikut adalah beberapa fokus utama:

  1. Manajemen Kualitas Air: Melakukan pemantauan rutin dan menjaga parameter air dalam kondisi optimal sangatlah penting. Hal ini meliputi pengendalian suhu, salinitas, kadar oksigen terlarut, dan tingkat amonia guna menciptakan lingkungan yang sehat serta mengurangi stres dan risiko penyakit pada udang.
  2. Manajemen Pakan yang Berkelanjutan: Menggunakan pakan berkualitas tinggi yang diformulasikan khusus untuk tahapan hidup udang tertentu dapat memastikan nutrisi optimal, mengurangi limbah yang dapat menurunkan kualitas air, serta mendukung pertumbuhan yang sehat.
  3. Penggunaan Antibiotik Secara Bijak: Antibiotik sebaiknya hanya digunakan sebagai pilihan terakhir untuk mengobati penyakit yang telah terbukti, dengan mengikuti protokol yang benar untuk meminimalkan risiko resistansi antibiotik. Alternatif pencegahan penyakit seperti penggunaan probiotik dapat membantu mengurangi ketergantungan pada antibiotik.
  4. Pencegahan Penyakit yang Proaktif: Menerapkan rencana biosekuriti yang komprehensif merupakan keharusan. Hal ini mencakup prosedur karantina untuk stok udang baru, protokol desinfeksi peralatan dan tambak di antara siklus produksi, serta pemeriksaan kesehatan udang secara rutin guna mendeteksi penyakit sedini mungkin. Selain itu, penggunaan probiotik dan prebiotik dalam pakan dapat mendukung mikrobioma usus yang sehat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh udang, dan mengurangi risiko penyakit.

Ketika berbicara tentang pencegahan penyakit secara proaktif, produk kesehatan berspektrum luas yang dirancang khusus untuk industri akuakultur seperti Sanacore dapat menjadi sekutu potensial dalam menghadapi tantangan budidaya udang. Sanacore bekerja melalui berbagai mekanisme untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas udang, terutama dalam melawan WSSV. Produk ini memperkuat sistem kekebalan udang, menjadikannya lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit.

Selain itu, Sanacore mendukung kesehatan mikrobioma usus yang meningkatkan penyerapan nutrisi dan secara keseluruhan memperkuat daya tahan udang. Properti Sanacore juga membantu mengendalikan patogen dan mencegah wabah penyakit secara efektif. Efek antiinflamasinya turut mengurangi stres dan mempercepat pemulihan, sehingga meningkatkan kesejahteraan udang secara keseluruhan.

Pendekatan Multi-Pronged untuk Keberlanjutan Budidaya Udang

Dengan menerapkan pendekatan efektif yang mengutamakan kualitas air yang optimal serta langkah biosekuriti yang kuat, petambak udang dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi populasi udang. Mengadopsi solusi inovatif seperti Sanacore akan semakin meningkatkan kesehatan dan ketahanan udang terhadap penyakit serius seperti WSSV. Strategi gabungan ini membuka jalan bagi masa depan yang aman dan berkelanjutan bagi industri budidaya udang, serta memastikan kontribusi yang berkelanjutan terhadap ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi.

Temukan solusi terbaik Anda bersama Bahtera Adi Jaya di sini.